![]() |
Ilustrasi |
Editor: Tim Gawai
BOLMONG, (Gawai.co)— Menjadi kebutuhan masyarakat melindungi diri dan sebagai
upaya pencegahan tertular dari mewabahnya Coronavirus Disease 19 (Covid-19)
yang sudah masuk di Indonesia adalah penggunaan masker dan hand sanitizer. Namun,
di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) justru barang tersebut mulai sulit
ditemui di apotek maupun ritel-ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart.
Ketersediaan masker dan hand
sanitizer di sejumlah apotek di Bolmong mulai kosong. Salah satunya di Apotek
Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang (RSUD-DB). Diakui Endang Dwi Astuti,
salah satu perawat yang bertugas di Instalasi Farmasi Apotek RSUD-DB tersebut,
stok masker dan hand sanitizer memang menipis pada beberapa waktu terakhir.
“Iya, saat ini stok masker maupun
hand sanitizer menipis. Itu pun hanya untuk penggunaan pegawai, perawat, dan
dokter. Untuk saat ini penjualan ke masyarakat stok masker tak tersedia, memang
kosong,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya mengakui
kelangkaan masker dan hand sanitizer terjadi sejak akhir tahun lalu, di mana
adalah awal merebaknya Virus Corona. “Kita sudah menghubungi distributor namun
sampai saat ini barangnya belum juga tersedia,” tuturnya.
Selain menghemat pemakaian, bisa
jadi ada kemungkinan pihak RSUD-DB akan berinovasi dengan mencari alternatif.
“Jika ini terjadi dalam waktu yang lama. Namun stok masker dan hand sanitizer masih
tetap langka, maka kita akan membuat handsanitizer sendiri untuk digunakan
sehari-hari,” ujarnya.
Untuk masker sendiri jelas dia,
dapat disiasati dengan membeli masker yang berbahan lain, seperti masker kain
dan masker yang sering dipakai saat bermotor. “Tidak apa-apa, karena fungsinya
sama,” terangnya.
Begitupun ritel modern, salah satu
Alfamart di Kecamatan Sangtombolang yang berada di Desa Lolanan, diakui pihak
karyawan stok masker hingga saat ini masih kosong. “Satu bulan terakhir stok
masker kosong. Banyak masyarakat yang membeli, begitupun para pengendara.
Karena Alfamart di sini merupakan tempat persinggahan dari Gorontalo ke Manado
maupun sebaliknya,” kata salah satu karyawan yang enggan di sebut namanya.
Meski demikian, pihaknya menyebut tidak
tahu pasti sebab dan akibat mengurangnya stok masker di tempat dia bekerja
tersebut. “Belum tahu penyebabnya. Yang pasti hingga saat ini stok pengiriman
balum ada. Memang stok masker ini banyak dicari masyarakat sejak mewabahnya
virus corona,” tutupnya. (Tim)